[ About Me ] 24 thn, Semarang Simple, friendly and ordinary people [ Memory Online ] dan Berbagi Hati [ Semarang ] [ Praying Time ] [ My Pics ] [ My Other Blogs ] [ My Stories ] [ My Archives ] [ Guestbook ]
[ My Friends ] [ Other Sites ] [ Moslem Sites ] [ Guest ] Apple iPod Coupons [ Thanks To ] ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Hit Counter by: counter |
[Monday, October 24, 2005] Indahnya Cinta PertamaAuthor: Abu Aufa Lunglai...Tubuhnya terkulai lemah dengan sisa butiran keringat yang masih tampak berkilauan di dahinya. Perjuanganhidup mati yang menggadaikan jiwa baru saja usai. Semburat pucat di wajah pun perlahan lenyap. Namun iatersenyum, lalu bibirnya melafadzkan hamdalah. Tak lama, sosok mungil itu ada di dalam dekapan. Dipeluknya dengan segenap kehangatan kasih sayang, padahal dirinya sendiri masih tampak lelah. Terlihatmatanya berbinar-binar senang seraya takhenti-hentinya menyapa buah hati tercinta. Tetes airbening pun mengalir dari sudut mata, air mata bahagia. Bagai melepas kerinduan yang teramat dalam, pipi yangmasih kemerah-merahan itu dicium dengan lembut dankepalanya dibelai dengan manja. Yang dirindukan pun sedikit menggeliat. SubhanaLlah, betapa indahnyaciptaan-Mu, ya Allah. Mata kecilnya memang belum bisamelihat dengan sempurna, namun nalurinya berkata,dirinya berada di tangan seseorang yang sangatmencintainya. Elusan lembut dan sapaan yang sering terdengar saatmasih di dalam rahim, kini dapat dirasakan. Aura cintapun memancar dari kedalaman hati seorang ibunda, menyelimuti sang buah hati yang baru saja menyapadunia dengan lengkingan tangisannya.Indah, bahkan teramat indah... Cinta ibunda memang cinta yang paling indah. Cinta ituselalu ada di sisi mereka, dan tiada pernah ragu untukdilimpahkannya. Mereka-lah yang tak pernah kenal lelahmenjaga dan membesarkan kita semua. Bahkan ketika kitabelum mengenal sepatah kata, ibunda jua yangmengajarkan tentang makna kasih sayang dan cinta. Adakah cinta yang dapat menyaingi cinta seorangibunda? Betapa dengan kasihnya, masa kehamilandilewati dengan keikhlasan dan kesabaran. Perasaanmual, pusing, ditambah dengan membawa beban diperutnya yang semakin hari semakin berat, hingga saatantara hidup dan mati ketika melahirkan, tak akandapat tergantikan oleh cinta-cinta lain yang penuhkepalsuan. Ibunda pun bagaikan pelabuhan cinta bagi anak-anaknya. Kerelaan mereka untuk sekedar disinggahi, laluditimbun dengan segala resah dan gundah, bahkanamarah, hanya dibalas dengan senyum kesabaran. Takheran, seorang ibunda sanggup memelihara sedemikianbanyak anak yang dilahirkannya, namun belum tentu satuanakpun bersedia menjaga dirinya hingga beliau tutupusia. Aaah...Rasanya kita semua pernah mengalami jatuh cinta. Dancinta pertama itu selalu terhatur pada seseorang yangselalu berada di samping kita, tempat curahan suka danduka. Ketika lapar, dengan tangannya ia menyuapkanmakanan, diberikannya air susu dengan tulus saat kitahaus, hingga diajarkannya berakhlak mulia bagaikanRasuluLlah SallaLlaahu Alayhi Wasallam, uswatunhasanah. Ibunda memang bukan hanya madrasah pertama bagianak-anaknya, tapi mereka-lah cinta pertama kita.Dan apakah ada cinta yang paling indah daripada cintapertama? WaLlahua'lam bi shawab.*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*Al-Hubb FiLlah wa LiLlah, | Henny blogged at 8:56 AM
BlogItemBacklinksEnabled> links to this post
Comments:
Post a Comment
|